Jogja, dprd-diy.go.id – Ketua DPRD DIY, Nuryadi S.Pd. bersama perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menerima audiensi dari Asosiasi Peternak Peranakan Etawa Gunungkidul terkait akan dilaksanakannya acara Kontes Kambing Ras Kaligesing. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (08/05/2024) di Ruang Transit Lt. 1 DPRD DIY.
Pada audiensi kali ini, perwakilan dari ASPPEG (Asosiasi Peternak Peranakan Etawa Gunungkidul) menyampaikan bahwa saat ini belum memiliki wadah atau lahan untuk sentralisasi ternak. Selain itu, dukungan yang diberikan juga masih minim dan dibutuhkan pelatihan-pelatihan yang dapat mendukung pengembangan ternak peranakan etawa. Kegiatan-kegiatan yang sudah dilaukan seperti breeding, produksi susu dan kontes sudah cukup berjalan tetapi belum maksimal karena sampai saat ini masih dilakukan secara mandiri.
“Kami, Gunungkidul, sampai saat ini dari 2017 setiap ada kegiatan itu mandiri. Kemarin di 2023 kita mengadakan kegiatan dan ada sisa 25 juta itu untuk membuat tenda kegiatan, sehingga, kita prihatin Ibu. Mohon izin, seandainya nanti kami ingin mengadakan kegiatan mohon dibantu dukungan,” terangnya.
Kontes Kambing Ras Kaligesing sudah dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni di Pasar Munggi dan Pasar Siyono, Gunungkidul. Terakhir pernah mengikuti kontes di Sleman yang diadakan oleh Kabupaten Sleman, juga ikut serta dalam kegiatan dan mendapatkan juara 3 besar dengan peserta seluruh peternak kambing ras etawa di Pulau Jawa sekitar 600 orang.
“Pertama di Pasar Munggi, kedua di Pasar Siyono, Bapak. Yang terakhir kemarin kita mengikuti kontes di Sleman yang diadakan oleh Kabupaten Sleman. Alhamdulillah kita banyak yang masuk juara untuk tiga besarnya. Untuk pesertanya seluruh Jawa, Bapak. Sekitar 600-an,” ujar perwakilan peternak peranakan etawa Gunungkidul.
Saat ini, hasil ternak peranakan etawa difokuskan pada produksi susu perah kambing. Susu perah tersebut belum diproduksi dengan skala besar karena keterbatasan alat produksi. Asosiasi Peternak Etawa Gunungkidul merasa tertinggal dengan kabupaten lain di DIY yang sudah memiliki rumah produksi sendiri, contohnya rumah produksi pengolahan susu kambing etawa yang ada di Turi, Kabupaten Sleman.
“Di daerah Turi, Sleman itu rumah produksi sudah ada, jadi orang Jawa Timur mendatangkan susu dari Sleman, kemudian di sana sudah jadi susu bubuk. Jadi di situ pengolahan ada 12 pabrik, Pak. Kenapa kok Gunungkidul belum ada,” ujar perwakilan peternak peranakan etawa Gunungkidul.
Nuryadi memberi usulan Kontes Kambing Ras Kaligesing dapat diselenggarakan pada saat momentum Hari Peternakan Nasional yang bertepatan pada bulan Agustus. Kontes ini juga dapat melibatkan dinas-dinas terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Dinas Pertanian untuk mendukung acara yang dilakukan. Dengan banyaknya pihak yang terlibat, maka diharapkan acara tersebut dapat mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat.
“Misalnya, pada kontes tersebut bisa diadakan juga pembinaan kelompok yang dikemas dalam bentuk talkshow dengan perwakilan dari Dinas Pertanian sebagai narasumber. Sementara itu, kita mau carikan pihak-pihak ketiga untuk mengadakan event Kontes Kambing Ras Kaligesing ini,” ujar Nuryadi.
“Hari Peternakan Nasional itu kan hari Senin ya, tapi kalau memang harus diselenggarakan hari Minggu, kita dapat mulai pada hari minggu-nya di tanggal 25 Agustus,” imbuh Nuryadi. (dta)
Leave a Reply