Siswa-siswi SMA N 1 Bantul Antusias Pelajari Pendidikan Pancasila

Jogja, dprd-diy.go.id – Selasa (14/05/2024), Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, S.E. dan Sekretaris DPRD DIY,  Drs. Imam Pratanadi, M.T. menerima audiensi dari SMA Negeri 1 Bantul terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Tema Suara Demokrasi. Audiensi diterima di Ruang Rapat Gabungan Lt. 3 DPRD DIY.

Kepala SMA N 1 Bantul, Ngadiya, S.Pd., M.M., menyampaikan tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yaitu untuk penguatan karakter.  Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memuat tujuh tema, yakni Perubahan Iklim Global, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI dan Kewirausahaan.

Ngadiya mengatakan, saat ini sedang memasuki tema kelima yaitu Suara Demokrasi. Pihaknya berharap dengan adanya diskusi ini para siswa dapat mengetahui bagaimana cara menyuarkan demokrasi dengan baik dan benar sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di Indonesia.

“Ini nanti kami mohon pencerahan bapak Sekretaris DPRD DIY. Bagaimana menyuarakan demokrasi yang baik, yang benar untuk anak-anak kami. Barangkali nanti ada yang menjadi anggota DPR bisa menyuarakan demokrasi dengan baik dan benar, tentunya dengan tidak melanggar ketentuan norma yang ada di Indonesia ini,” papar Ngadiya.

Imam mengungkapkan bahwa Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dibutuhkan untuk menyatukan satu bangsa terhadap Ketuhanan yang Maha Esa. Hal ini yang kemudian tertuang dalam Perda DIY No. 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. DIY harus memperhatikan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bagi masyarakat DIY, khususnya bagi generasi muda.

“Supaya kita mempunyai persepsi yang utuh tentang Pancasila sebagai satu bangsa yang memiliki jati diri. Maka ini, wawasan kebangsaan yang harus menyatukan, sampai di mana sebenarnya persepsi kita  sebagai satu bangsa terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah yang kemudian ada Perda DIY No. 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Kemudian, digariskan bagaimana sebenarnya DIY harus memperhatikan kaitannya dengan pembinaan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bagi masyarakat DIY, khususnya bagi pemuda,” tegas Imam.

Salah satu siswa SMA N 1 Bantul berpendapat bahwa Pancasila mempunyai peran yang sangat penting bagi masyarakat. Awal dari kehancuran negara dapat terjadi jika masyarakat, khususnya generasi muda tidak memiliki kepribadian nilai-nilai pancasila.

“Jadi, kita sebagai masyarakat harus tahu bahwa Pancasila itu sebagai dasar negara. Kalau masayarakat gak tahu Pancasila, justru dari situ awalnya kehancuran Bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Disampaikan Andriana, menjadi sebuah kebanggan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta dan DPRD DIY merupakan yang pertama kali di Indonesia yang menetapkan Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Dengan demikian, Bhinneka Tunggal Ika dan Pendidikan Pancasila di Daerah Istimewa Yogyakarta harus benar-benar kuat.

“Menjadi kebanggan Daerah Istimewa Yogyakarta dan DPRD DIY yang sampai hari ini mendapatkan kunjungan terus-menerus karena yang pertama kali di Indonesia menetapkan Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan,” ujarnya.

“DIY adalah barometernya Indonesia, Bhinneka-nya Indonesia. Semua suku bangsa di Indonesia ada di DIY. Jadi, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila ini harus benar-benar kuat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang kita cintai ini, yang istimewa,” pungkas Andriana. (dta)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*